Situasi krisis energi
kini makin mengemuka, ditandai oleh terbatasnya pasokan bahan bakar yang mengakibatkan
melambungnya harga bahan bakar minyak (BBM) (seperti solar, bensin, minyak tanah
dan lain-lain. Keterbatasan energi fosil, diiringi konsumsi yang terus
meningkat, sejalan dengan meningkatnya laju
pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan ekonomi, paradigma pemanfaatan energi
harus bergeser pada pemanfaatan energi
terbarukan (renewable energy), seperti biomassa, panas bumi, energi surya,
energi air, energi angin, energi samudra bahkan energi nuklir.
Indonesia sangat kaya
akan potensi energi alam. Energi biomasa meliputi
kayu, limbah
pertanian/perkebunan/hutan, komponen organik dari industri, rumah tangga, dan
kotoran ternak.
Definisi Tentang Energi Biomassa
Menurut Bildiri Melike &
Ozgur Ersin “Biomass is the only organic petroleum substitute that is
renewable and is used to meet a variety of energy needs, including generating
electricity, heating homes, fueling vehicles, and providing processed heat for
industrial facilities (Ayreset.al 2007; Surmen, 2002).”
Jadi, energi biomassa ini bisa
menjadi jalan keluar dari bahan bakar yang selama ini tidak dapat diperbaharui dan
mencemari lingkungan hidup. Biasanya, bahan pembuat biomassa ini berasal dari
dua jenis, dari kategori hewan yang bisa berupa mikroorganisme ataupun
makroorganisme.
Selain itu, digunakan juga
bahan-bahan energi biomassa dari tumbuhan seperti tanaman sisa pengolahan
ataupun hasil panen secara langsung. Energi biomassa ini muncul berdasarkan
adanya siklus karbon di bumi. Dimana, hampir semua unsur kehidupan, mulai dari
tumbuhan, hewan hingga manusia memiliki unsur karbon yang pada dasarnya terus
berputar. Karena itulah, biomassa sendiri bisa dibuat bahan bakar karena juga
mengandung unsur karbon.
Contoh dalam penerapan energi
biomassa saat Ini, seperti untuk menghasilkan listrik dan panas untuk kompor.
Selain itu, di Indonesia saat ini juga sangat terkenal dengan perkembangan
biogas. Biogas ini sebenarnya termasuk dalam energi biomassa yang didapatkan
dari kotoran hewan, pengolahan sejumlah tanaman tertentu, pupuk kandang,
ataupun kotoran manusia. Dari bahan-bahan tersebut diolah dengan bantuan
mikroorganisme dan menghasilkan zat metana dan karbondioksida. Hasil dari
pengolahan ini, akan digunakan sebagai gas untuk kompor atau pembangkit tenaga
listrik.
Selain dari tumbuhan-tumbuhan atau
sisa kotoran, terdapat pula beberapa tanaman yang dapat dijadikan sumber energi
terbarukan untuk kebutuhan manusia yang ramah lingkungan. Seperti beberapa
waktu yang lalu, sedang populer sekali tanaman jarak yang dapat menghasilkan
buah yang dapat dibuat menjadi sumber energi pengganti tenaga fosil. Beberapa
energi lainnya seperti biodesel, metanol, etanol , dan butanol sebagai bahan
utama energi bahan bakar dapat juga dihasilkan oleh beberapa tanaman, seperti
jagung, gandum ataupun kedelai.
Gambar : www.rachelkremer.nl |
Contoh
dari energi biomassa
Seperti
yang kita ketahui biomassa merupakan salah satu sumber energy terbarukan
sehingga energi ini dapat diperoleh
dari sumber-sumber yang dapat diproduksi lagi, salah satunya yaitu tumbuhan
yang ada di alam. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah berbagai contoh dari
energi biomassa:
1. Biogas
Yang
pertama adalah biogas. Biogas merupakan jenis energi alternatif yang diproduksi
melalui pemecahan bahan organik, seperti pupuk kandang, kotoran manusia,
material tanaman dan lainnya. Cara membuat biogas adalah semua bahan organik
tersebut diuraikan melalui proses fermentasi dengan menggunakan bantuan
mikroorganisme anaerobik untuk menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. Gas
yang dihasilkan dari proses ini dapat dimanfaatkan untuk menyalakan kompor,
pembangkit listrik dan juga sebagai pemanas.
2. Kayu
Kayu
juga merupakan contoh dari energy biomassa. Kayu yang dibakar dan digunakan
sebagai bahan bakar adalah bentuk sederhana dari biomassa dengan menggunakan
kayu. Energi panas yang dilepaskan oleh kayu tersebut digunakan untuk
menghasilkan panas, memasak dan masih banyak lagi. Tak hanya itu saja, dalam
skala besar kayu juga digunakan untuk produksi listrik, seperti pembangkit
listrik tenaga uap.
3. Limbah pertanian
Limbah
pertanian juga dapat digunakan untuk produksi energi biomassa. Limbah pertanian
yang dapat dimanfaatkan untuk energi ini adalah kotoran ternak, ampas tebu dan
juga jerami. Limbah-limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar untuk
menghasilkan listrik dan juga panas.
4. Tanaman energi
Contoh
dari energi biomassa selanjutnya adalah tanaman energi. Hingga saat ini
terdapat tanaman energi yang ditanam secara komersial sebagai sumber energi.
Tanaman tersebut diantaranya adalah rami, jagung, gandum dan juga kedelai.
Tanaman-tanaman tersebut memang sengaja di tanam dalam skala besar untuk
menghasilkan bahan bakar, seperti propanol, biodiesel, butanol dan juga etanol.
Energi Biomassa sebagai pengganti
Energi Fosil
Menurut Bildiri Melike &
Ozgur Ersin “Biomass is a
carbon-neutral form of energy that offers a potential alternative source of
energy as a substitute for fossil fuel to will help mitigate climate change (Gumartini,
2009).”
Penggunaan
energi biomassa dari bahan-bahan alami memang perlu untuk dilakukan untuk melepas
ketergantungan pada energi yang tidak dapat diperbaharui. Perkembangan terus
dikembangkan untuk menghasilkan energi biomassa yang dapat diperbaharui dengan
cepat dan tetap bersahabat dengan lingkungan. Pengertian tentang energi
biomassa yang merupakan bahan penghasil energi dari unsur biologis seperti
organisme mati ataupun tanaman hidup tentu akan semakin diperhatikan untuk
kelangsungan energi untuk kedepannya. Karena, keterbatasan bahan energi tidak
terbarukan suatu saat akan habis.
Faktanya
penggunaan biomassa yang menghasilkan karbon netral menimbulkan kerusakan yang
relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil. Meskipun
pendapat tersebut masih kontroversi, karena di sisi lainnya ada yang
beranggapan produksi biomassa bisa tidak berkelanjutan, dan menyebabkan kerusakan
yang lebih besar bagi iklim global, jika dibandingkan penggunaan batu bara, bahan
bakar minyak dan gas alam.
Dalam hal
ini eksploitasi terhadap sumber energi fosil yang merupakan komponen aktif di
alam, tidak menyebabkan terbentuknya “lubang biologi” sebagaimana deforestasi.
Ya, deforestasi adalah salah satu langkah eksploitasi biomassa, ternyata banyak
menimbulkan kerusakan biologis di planet ini. Dengan demikian eksploitasi
terhadap sumber biomassa, seperti upaya memproduksi biofuel, harus dikeola
dengan prinsip kehati-hatian, terutama panen perlu berkelanjutan. Dalam hal ini
eksploitasi biomassa yang berlebihan dan melampaui batas, dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan yang jauh lebih parah.
Produksi
biomassa yang berkelanjutan harus mengedepankan prinsip mendaur ulang emisi
karbon, yaitu melalui pertumbuhan tanaman dalam waktu yang relatif singkat. Dengan
demikian, penggunaan energi biomassa tidak memberikan kontribusi terhadap
peningkatan emisi gas rumah kaca.
Biomassa dikonversi
menjadi energi dalam bentuk bahan bakar cair, gas, panas dan listrik. Teknologi
konversi biomassa menjadi bahan bakar padat, cair dan gas antara lain teknologi
pirolisa (bio-oil), esterifikasi (bio-diesel), teknologi fermentasi (bio-etanol), anaerobik digester (biogas).
Dengan keterbatasan
pasokan energi sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang makin tinggi dan
konsumsi yang makin meningkat, hal pertama yang perlu dilakukan adalah
menyadarkan mereka bahwa mereka punya potensi, akses dan autoritas, meliputi :
a. Ada potensi sumber
daya alam (SDA) di sekitarnya dan teknologi yang dapat menghasilkan energi
alternatif.
b. Ada akses (jalan)
untuk memanfaatkan SDA tersebut dan memanfaatkan teknologi yang banyak dikembangkan
melalui penelitian-penelitian.
c. Ada hak dan
kewenangan untuk memanfaatkan SDA dan teknologi tersebut.
Daftar Pustaka
Anonim, 2015.
Pengertian Definisi Energi Biomassa Beserta Contohnya, http://benergi.com/pengertian-definisi-energi-biomassa-beserta-contohnya
Siswiyanti Yayuk
& Amri Jahi, 2006. Mengembangkan Kapasitas Masyarakat Pedesaan Dalam
Berswasembada Energi Melalui Pendidikan : Pengembangan Energi Hijau (Green Energy) sebagai Energi Alternatif , Jurnal
Penyuluhan Vol 2, No 2 (2006): Jurnal Penyuluhan, http://download.portalgaruda.org/article.php?article=83415&val=222&title=Mengembangkan%20Kapasitas%20Masyarakat%20Pedesaan%20Dalam%20Berswasembada%20Energi%20Melalui%20Pendidikan:%20Pengembangan%20Energi%20Hijau%20(Green%20Energy)%20sebagai%20Energi%20Alternatif, di akses tanggal 15 Agustus 2016.
Hidayat Atep Afia,
2013. Biomassa Energi Masa Depan, http://www.kangatepafia.com/2013/04/biomassa-energi-masa-depan.html#more
Bildiri Melike &
Ozgur Ersin, 2015. An Investigation of the Relationship between the Biomass
Energy Consumption, Economic Growth and Oil Prices, Procedia - Social and Behavioral
Sciences, Volume
210, 2 December 2015, Pages 203-212, http://ac.els-cdn.com/S1877042815057079/1-s2.0-S1877042815057079-main.pdf?_tid=31cf9d74-62fc-11e6-8608-00000aacb360&acdnat=1471274778_2c3f594952e66c4b3c472f4e2ab5ca17, di unduh tanggal 15 Agustus 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar