Sabtu, 06 Agustus 2016

Pencemaran Air Sungai



Indonesia merupakan negara sedang berkembang dalam usahanya untuk mencapai tahap masyarakat modern. Pada tahap tersebut sektor pertanian sebagai sektor primer mulai ditinggalkan, dan beralih menjadi sektor sekunder yaitu industri. Berkembangnya sektor industri, jasa dan properti pada era pertumbuhan ekonomi saat ini, pada umumnya memberikan pengaruh pada lingkungan.


Baik dari segi kuantitas maupun kualitas,
air harus dapat memenuhi kebutuhan manusia. Di sebagian besar wilayah Indonesia, curah hujan cukup tinggi karena itu dari segi kuantitas, di banyak tempat di Indonesia, air tidak menjadi masalah apalagi jika diolah dengan baik. Akan tetapi dari segi kualitas air semakin memprihatinkan. Air yang tidak sesuai dengan standar kualitas air baik untuk konsumsi, peternakan dan pertanian, merupakan air yang mengalami pencemaran. Air sungai yang keluar dari mata air tertentu dalam proses pengalirannya air tersebut menerima berbagai macam bahan pencemar, baik berupa bahan alamiah, maupun bahan-bahan hasil buangan kegiatan manusia (Sofia, dkk, 2010:1-100)
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahkluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan mem-perhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang (Effendi, 2003).



Penggolongan air menurut peruntukannya ditetapkan sebagai berikut dalam KEPMENKES No. 20 Tahun 1990:
1) Golongan A, Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu

2) Golongan B, Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum

3) Golongan C, Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan

4) Golongan D, Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air.



            Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. KEP-03/MENKLH/II/1991, yang dimaksud dengan pencemaran air ialah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu yang merubah kualitas air baik masuk atau dimasukkan adalah bentuk pencemaran air.

Menurunnya kualitas air dan berubahnya sifat-sifat fisika-kimia akibat pencemaran yang terjadi akan membahayakan bagi kehidupan organisme perairan terutama makrozoobenthos, karena sifat hidupnya yang relatif menetap di dasar perairan (Yusuf, 1994). Perubahan terhadap struktur komunitas organisme perairan akibat pencemaran berdampak pula terhadap stabilitas ekosistem dimana organisme perairan itu tinggal. Menurut Hawkes (1978), komunitas benthos dipengaruhi oleh 14 faktor fisika-kimia perairan, 8 diantaranya termasuk penentu kriteria kualitas perairan yaitu kesadahan, pH, bahan beracun, oksigen terlarut, suhu, kekeruhan, nutrien dan padatan tersuspensi.



Sumber pencemaran air di antaranya minyak, limbah industri, limbah rumah tangga.

1) Limbah Industri

Limbah industri yang mengandung logam berat seperti raksa, timbal dan kadmium biasanya dialirkan ke sungai. Logam tersebut berbahaya bila masuk ke dalam tubuh manusia karena dapat menimbulkan panyakit kanker.



2) Limbah Rumah tangga

Berbagai limbah rumah tangga, seperti detergen dan sampah dapat menyebabkan penurunan kandungan oksigen di perairan.




3) Limbah Pertanian

Limbah pertanian seperti pupuk, insektisida (DDT) dan herbisida berbahaya bagi kesehatan manusia juga organisme lainnya, dan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Semua jenis limbah tersebut dapat menyebabkan kamatian bagi organisme air, terutama ikan.



Cara Mencegah dan Mengatasi Pencemaran Air


Untuk mengatasi masalah pencemaran tentu diperlukan koordinasi baik antara penduduk dengan pemerintah. Berbagai dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran seharusnya menjadi teguran bagi kita semua untuk berbenah. Kualitas hidup ditentukan dari kualitas air, oleh karena itu kita semua wajib bertanggungjawab untuk menjaga kualitas air tetap layak menjadi air kehidupan kita. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air:

1. Kesadaran diri sendiri

Awal perubahan itu dimulai dari diri sendiri. dengan membiasakan diri untuk menjaga kebersihan air dengan tidak membuang sampah di sungai contoh kecilnya dapat ditularkan kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama.

2. Aturan yang tegas

Adanya penyuluhan bagi masyarakat umum untuk senantiasa menjaga lingkungan air kemudian undang – undang yang mengatur pembuangan limbah cair oleh industri semu itu hanya komponen pemerintahan yang dapat membuat kebijakan. Diharapkan dengan adanya aturan yang mengikat, dapat menjadi titik ukur bagi segenap bangsa untuk mulai berbenah. Tindak tegas bagi pelanggar aturan merupakan upaya untuk tetap menegakkan apa yang telah dikomitmenkan kepada alam.

3. Bioremediasi

Bioremediasi merupakan upaya mengatasi limbah cair dengan menggunakan mikroorganisme. Minyak merupakan limbah yang tidak dapat diatasi dengan mudah, oleh karena itu dengan menggunakan bakteri yang mampu merombak minyak ini menjadi solusi untuk menghilangkan tumpahan minyak di badan air. Adapun mikroorganisme yang digunakan merupakan bakteri yang mampu merombak senyawa limbah dan tidak menyebabkan penyakit.






Daftar Pustaka



Artini, 2013. "Persebaran Industri Batu Padas Dan Pengaruh Limbahnya Terhadap Pencemaran Air Sungai Di Desa Duda Utara", dalam KEPMENKES No. 20 Tahun 1990, Jurnal Jurusan Pendidikan Geografi Vol 3, No 1 (2013): Jurusan Pendidikan Geografi, http://download.portalgaruda.org/article.php?article=106477&val=1353&title=PERSEBARAN%20INDUSTRI%20BATU%20PADAS%20DAN%20PENGARUH%20LIMBAHNYA%20TERHADAP%20PENCEMARAN%20AIR%20SUNGAI%20DI%20DESA%20DUDA%20UTARA, di unduh pada tanggal 06 Agustus Tahun 2016



Yusuf, 2011. Kajian Dampak Pencemaran Terhadap Kualitas Lingkungan Perairan dan Struktur Komunitas Organisme Makrozoobenthos Di Muara Sungai Babon, Semarang, BULETIN OSEANOGRAFI MARINA Vol 1, No 1 (2011): Vol 1, No.1, Oktober 2011, http://download.portalgaruda.org/article.php?article=51448&val=4110&title=ANALISIS%20KUALITAS%20AIR%20SUNGAI%20AKIBAT%20PENCEMARAN%20TEMPAT%20PEMBUANGAN%20AKHIR%20SAMPAH%20%20BATU%20BOLA%20DAN%20KARAKTERISTIK%20SERTAKELUHAN%20KESEHATAN%20%20PENGGUNA%20AIR%20SUNGAI%20BATANG%20AYUMI%20%20DI%20KOTA%20PADANGSIDIMPUAN%20%20TAHUN%202012, di unduh tanggal 06 Agustus 2016



Harahap, Evi & Devi Nuraini Santini, 2012. Kualitas Air Sungai Akibat Pencemaran Tempat Pembuangan Akhir Sampah Batu Bola Dan Karakteristik Serta Keluhan Kesehatan Pengguna Air Sungai Batang Ayumi Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2012, Lingkungan dan Kesehatan Kerja Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Lingkungan Dan Keselamatan Kerja, http://download.portalgaruda.org/article.php?article=51448&val=4110&title=ANALISIS%20KUALITAS%20AIR%20SUNGAI%20AKIBAT%20PENCEMARAN%20TEMPAT%20PEMBUANGAN%20AKHIR%20SAMPAH%20%20BATU%20BOLA%20DAN%20KARAKTERISTIK%20SERTAKELUHAN%20KESEHATAN%20%20PENGGUNA%20AIR%20SUNGAI%20BATANG%20AYUMI%20%20DI%20KOTA%20PADANGSIDIMPUAN%20%20TAHUN%202012, di unduh tanggal 06 Agustus 2016



Pairunan, 2012. Perangkat Lunak Pendukung Keputusan Analisis Pengelolaan Kualitas Dan Pengendalian Pencemaran Air Sungai, JURNAL ILMIAH SAINS Vol 12, No 2 (2012): Volume 12 Nomor 2, Oktober 2012 page. 105-111, http://download.portalgaruda.org/article.php?article=16708&val=1043&title=PERANGKAT%20LUNAK%20PENDUKUNG%20KEPUTUSAN%20ANALISIS%20%20PENGELOLAAN%20KUALITAS%20DAN%20PENGENDALIAN%20PENCEMARAN%20AIR%20SUNGAI, di unduh tanggal 06 Agustus 2016






Anonim, 2015. Pengertian Pencemaran Air, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi, http://kakakpintar.com/pengertian-pencemaran-air-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasi/




"Semoga artikel ini bermanfaat, salam blogger"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar