Jumat, 17 Maret 2017



Pengertian dan Sejarah Printer 3D
3D Printing atau dikenal juga sebagai Additive Layer Manufacturing adalah proses membuat objek padat 3 dimensi atau bentuk apapun dari model digital. Teknologi printing ini sendiri sebenarnya sudah berkembang sejak sekitar 1980an namun belum begitu dikenal hingga tahun 2010an ketika mesin cetak 3D ini dikenalkan secara komersial. Dalam sejarahnya Printer 3D pertama yang bekerja dengan baik dibuat oleh Chuck Hull dari 3D Systems Corp pada tahun 1984. Sejak saat itu teknologi 3D printing semakin

 berkembang dan digunakan dalam prototyping (model) maupun industri secara luas seperti dalam arsitektur, otomotif, militer, industri medis, fashion, sistem informasi geografis sampai biotech (penggantian jaringan tubuh manusia).

Dimulainya 3D Printing dapat ditelusuri kembali ke tahun 1976 ketika printer inkjet diciptakan. Pada tahun 1984, adaptasi dan kemajuan pada konsep inkjet bermetamorfosis pada teknologi pencetakan dari pencetakan menggunakan tinta menjadi pencetakan menggunakan bahan. Dalam beberapa dekade pberbagai aplikasi teknologi Printer 3D telah dikembangkan di beberapa industri. Apalagi pada saat itu dunia design sangat berkembang pesat setelah hadirnya software komputer (CAD). Sehingga ketika hasil prototipe mengalami kesalahan bisa segera diperbaiki dan diproduksi ulang.


1992 – Bangunan Parts, Lapis Demi Lapis
Pertama kalinya mesin SLA (Stereolithographic Apparatus) diproduksi oleh 3D Systems. Proses mesin menggunakan laser UV dalam pemadatan photopolymer, cairan dengan viskositas dan warna yang membuat bagian tiga dimensi lapis demi lapis. Meskipun tidak sempurna, Mesin ini membuktikan bahwa bagian-bagian yang sangat kompleks dapat diproduksi dalam semalam.

Printer 3D















Gambar : Tinkernut
 
Cara kerja printer 3D
Cara kerja printer 3D hampir sama dengan Andamencetak di printer 2D namun hanya sisi desainya yang berbeda. Cara kerjanya;

1. Desain Model
Jika ingin melihat hasil kerja dari printer 3D Anda harus buat dulu desain model dalam bentuk tiga dimensi, dan ini juga menggunakan software khusus untuk model desain 3D (Seperti Auto CAD, dan software animasi 3D) yang mendukung printernya, misalnya Anda desain Gambar 3D Robot untuk Anak Anda atau untuk percobaan dengan menggunakan software desain 3D

2. Printing
Jika terlah selesai didesain 3D Robotnya Anda bisa langsung print di printer 3D. Proses mencetak pun dimulai, lamanya mencetak tergantung besar dan ukuran model.

3. Finishing
Setelah dicetak, proses finishing pun dilakukan, dengan melihat hasil cetakan dari desain 3D robot yang Anda buat. Begitulah cara kerja printer 3D

Jenis – Jenis Printer 3D
1.  Direct and Binder Printer 3D
a) Printer 3D jenis direct memiliki mekanisme kerja menggunakan teknologi inkjet,


b) Printer 3D jenis binder dalam proses kerjanya sama menggunakan nozel inkjet untuk menuangkan cairan untuk membentuk setiap lapisan.

2.  Photopolymerization Dan Sintering
a) Printer 3D yang memiliki cara kerja dengan meneteskan cairan plastik kemudian diberikan penyinaran laser berupa ultraviolet,


b) Printer 3D jenis sintering dalam proses kerjanya melibatkan partikel padat diberikan proses penyinaran





Daftar Pustaka :


http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-printer-3d/


http://miximaxi3d.com/3dblog/sejarah-dan-perkembangan-3d-printing/


http://blog.finderonly.net/2014/teknologi-printer-3d-mesin-printing-canggih.html 

http://www.infotech-review.co/2013/12/printer-3d.html


http://www.partner3d.com/mengenal-teknologi-printer-3d-mesin-printing-canggih-serbaguna/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar