Pengertian
dan Sejarah Printer 3D
3D Printing atau dikenal juga sebagai Additive Layer
Manufacturing adalah proses membuat objek padat 3 dimensi atau bentuk
apapun dari model digital. Teknologi printing ini sendiri sebenarnya
sudah berkembang sejak sekitar 1980an namun belum begitu dikenal hingga tahun
2010an ketika mesin cetak 3D ini dikenalkan secara komersial. Dalam sejarahnya Printer 3D pertama yang bekerja dengan
baik dibuat oleh Chuck Hull dari 3D Systems Corp pada tahun 1984. Sejak saat
itu teknologi 3D printing semakin
berkembang dan digunakan dalam prototyping
(model) maupun industri secara luas seperti dalam arsitektur, otomotif,
militer, industri medis, fashion, sistem informasi geografis sampai biotech
(penggantian jaringan tubuh manusia).
Dimulainya 3D Printing dapat
ditelusuri kembali ke tahun 1976 ketika printer inkjet diciptakan. Pada tahun
1984, adaptasi dan kemajuan pada konsep inkjet bermetamorfosis pada teknologi
pencetakan dari pencetakan menggunakan tinta menjadi pencetakan menggunakan
bahan. Dalam beberapa dekade pberbagai aplikasi teknologi Printer 3D telah
dikembangkan di beberapa industri. Apalagi pada saat itu dunia design
sangat berkembang pesat setelah hadirnya software komputer (CAD). Sehingga
ketika hasil prototipe mengalami kesalahan bisa segera diperbaiki dan
diproduksi ulang.
1992
– Bangunan Parts, Lapis Demi Lapis
Pertama
kalinya mesin SLA (Stereolithographic
Apparatus) diproduksi oleh 3D Systems. Proses mesin
menggunakan laser UV dalam pemadatan photopolymer, cairan dengan viskositas dan
warna yang membuat bagian tiga dimensi lapis demi lapis. Meskipun tidak
sempurna, Mesin ini membuktikan bahwa bagian-bagian yang sangat kompleks dapat
diproduksi dalam semalam.
Printer 3D
Gambar : Tinkernut
Cara kerja printer 3D
Cara
kerja printer 3D hampir sama dengan Andamencetak di printer 2D namun hanya sisi
desainya yang berbeda. Cara kerjanya;
1. Desain Model
Jika
ingin melihat hasil kerja dari printer 3D Anda harus buat dulu desain model
dalam bentuk tiga dimensi, dan ini juga menggunakan software khusus untuk model
desain 3D (Seperti Auto CAD, dan software animasi 3D) yang mendukung
printernya, misalnya Anda desain Gambar 3D Robot untuk Anak Anda atau untuk
percobaan dengan menggunakan software desain 3D
2. Printing
Jika
terlah selesai didesain 3D Robotnya Anda bisa langsung print di printer 3D.
Proses mencetak pun dimulai, lamanya mencetak tergantung besar dan ukuran
model.
3. Finishing
Setelah
dicetak, proses finishing pun dilakukan, dengan melihat hasil cetakan dari
desain 3D robot yang Anda buat. Begitulah cara kerja printer 3D
Jenis – Jenis Printer 3D
1. Direct and Binder Printer 3D
a)
Printer 3D jenis direct memiliki mekanisme kerja menggunakan teknologi
inkjet,
b) Printer 3D jenis binder dalam proses
kerjanya sama menggunakan nozel inkjet untuk menuangkan cairan
untuk membentuk setiap lapisan.
2. Photopolymerization Dan Sintering
a) Printer 3D yang memiliki cara kerja
dengan meneteskan cairan plastik kemudian diberikan penyinaran laser
berupa ultraviolet,
b) Printer 3D jenis sintering dalam proses
kerjanya melibatkan partikel padat diberikan proses penyinaran
Daftar Pustaka :
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-printer-3d/
http://miximaxi3d.com/3dblog/sejarah-dan-perkembangan-3d-printing/
http://blog.finderonly.net/2014/teknologi-printer-3d-mesin-printing-canggih.html
http://www.infotech-review.co/2013/12/printer-3d.html
http://www.partner3d.com/mengenal-teknologi-printer-3d-mesin-printing-canggih-serbaguna/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar